TMT ke Belanda (1)

Hey!!...Ini kali ke-3 saya dapat kesempatan training lagi di Negeri Van Oranje. Kali ini ada sedikit perbedaan.. kalo training tahun 2015 dan 2016 lalu itu saya apply mandiri dan scholarship nya dari NFP dan StuNed. Nah, yang ke-3 ini (berharap ada ke-4 dst :D ) adalah training kategori Tailor-Made Training (TMT)

TMT ini biasanya merupakan kerjasama antara instansi dan pihak neso untuk membuat pelatihan tingkat advance bagi SDM intansi yang bersangkutan. Karena pelatihannya bersifat advance biasanya pesertanya adalah eselon IV ke atas. tapi karena saya beruntung (#sayamahgituorangnya :p), saya bisa ikut deh walopun belum esmelon-esmelonan...

Biarpun kaya gitu sebenernya buat dapet beasiswa training ini harus memenuhi beberapa persyaratan, syarat yang paling penting ya.. harus bisa bahasa Inggris dong dan dibuktikan dengan sertifikat TOEFL dengan minimal score 550. Trus syarat yang kedua harus lolos seleksi administratif dan wawancara. Untuk seleksi administratif kita dikasi form yang isinya antara lain nyuruh kita menerangkan tentang pekerjaan kita sehari-hari, trus motivasi dan keinginan kita untuk mengikuti program ini serta harapan kita setelah mengikuti program ini. Untuk sesi wawancaranya sih kita cuma diajak ngobrol aja sama pihak Stuned/Nesonya.. Nah, pas saya kemarin di wawancara by video call oleh Mr. Ruud dari CDI (Center for Development Innovation), Wageningen University 
yang menjadi lembaga penyelenggara TMT ini. 

Adalah seorang temen yang bertugas di BBP2TP yang japri lewat Whatsapp menawarkan untuk join ikut program TMT yg notabene pertama kali diselenggarakan Badan Litbang Kementan ini. 

Jujur, saat dihubungi, saya sih nothing to lose aja. Kalau lolos Alhamdulillah, kalau ga diterima yah ga pa-pa, sudah pernah ini.. :P Singkat cerita, setelah menunggu hasil seleksi selama 2 bulan, saya dinyatakan lolos dan harus segera apply Visa Schengen untuk keberangkatan awal Mei 2017. 

Selasa, 00.10 WIB rombongan yang berjumlah 18 peneliti dan penyuluh Badan Litbang Kementan inipun berangkat meninggalkan Jakarta menuju Abu Dhabi (transit 3 jam) yang memakan waktu sekitar 8 jam perjalanan menggunakan maskapai Etihad. Jam 10.00 A.M. waktu Abu Dhabi kembali meneruskan perjalanan ke Amsterdam selama 7 jam. Daaannnn Alhamdulillah, jam 14.30 PM waktu Amsterdam, 2 orang staf CDI (Maria Van Soelen dan Reineke) menjemput kami di pintu kedatangan, kami dijemput menggunakan bus Betuwe Ekspress dan langsung di bawa ke Hof Van Wageningen Hotel. Mr. Ruud yang jadi koordinator kursus inipun sudah menunggu di Bar hotel untuk dilakukan welcome drink dan dinner.

Kami & luggages saat check-in di SHIA



Abu Dhabi Int'l Airport
View dari lantai 5 Hof Van Wageningen Hotel

Yaaayy... dapet single room with best view


Bisa liat kota juga dari kamar

Such a typically Dutch candy

Schedule taining memang padet, jam 9 sampe 5.30 sore. Break 2x dan istirahat ishoma di jam 12.30. Jangan coba-coba telat ya! Orang Belanda pantang banget telat.. Malu dah kalo masuk kelas telat, langsung aja tuh fasilitatornya nyindir-nyindir.

Enaknya, pas training disini kita bebas ngambil macem-macem kue, coklat, buah-buahan dan aneka minuman dingin dan panas, trus boleh dibawa ke kelas... happy ^_^ kadang demi pengiritan saya suka ngambil buah-buah seger buat dimakan  di kamar pas perut konser tengah malem :p  LOL
Lunch biasanya kita dikasi sandwich keju atau sandwich keju.. ahahaha sandwich keju aneka ragam lah pokonya.. rotinya macem-macem, kejunya juga macem-macem.. surga banget kalo buat pemakan roti dan keju, tapi kalo saya lebih milih "makan" yaitu makan nasi atau mie deh.. Sarapannya selain yang disebut diatas tadi jg ada scrambled egg dan oseng2 jamur Champignon... Lekker!!
Selanjutnya, nanti saya mau cerita tentang excursion & jalan-jalan seputeran Belanda, plus hal-hal lain yang kepikiran :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IVF Journey : Menjemput Impian

Netherlands- Belgium-France dalam 2 hari 1 malam

Dikerjain "tukang"